Penyakit DBD
Penyakit DBD melanda Jetis karangmojo
Pada bulan Desember 2018 di padukuhan jetis terjadi wabah yang disebabkan oleh nyamuk yaitu penyakit DBD.Penyakit DB ini terjadi karena saat musim penghujan turun dan iklim sering berubah2 sehingga timbul banyak genangan air dimana2.Saat musim tidak menentu dan banyak genangan air sehingga banyak nyamuk yang berkembang biak.
Dan pada tanggal 29 Desember warga jetis yang bertempat di rt 04 banyak yang terkena DB,dimulai dari anak Ramdan fauzi dan menjalar ke arah timur dan menjangkit warga atau anak yang lainnya.Wabah penyakit ini berkembang sangat cepat,sehingga perlu pencegahan.Berikut data warga yang terkena gigitan nyamuk aides aegepty:
1.Ramdhan fauzi
1.Ramdhan fauzi
29.12.18 - masuk puskesmas ponjong(2hari 1malam)
30.12.18 - dirujuk ke rsud wonosari(mondok 5 hari)
04.01.19 - pulang kerumah
2.Septi yunia nurul khotimah
07.01.19 - masuk puskesmas ponjong
08.01.19 - dirujuk ke rsud wonosari
3.Bagas
07.01.19 - masuk ke rs panti rahayu
4.Dalisha lulu mumtazah
08.01.19 - periksa ke puskesmas karangmojo 1(belum positif db)
5.Anisa wulandari
16.01.19 - rawat di rsud wonosari
6.sabrina
14.01.19 - masuk rsud wonosari
7. Adnan
15.01.19 - masuk rsud wonosari
8.Maulana nugroho dan Abi ceza nugroho
11.01.19 - dirawar di rsud wonosari
Setelah banyak korban yang berjatuhan akhirnya pihak puskesmas karangmojo 1 melakukan penyelidikan epidermi/ jentik nyamuk.Dan hasilnya positif,banyak sekali area sekitar yang berkembang jentik nyamuk,sehingga langkah awal dengan menggencarkan ke warga dengan gerakan PSN dan memberikan abate untuk mengurangi perkembangan jentik nyamuk.
Dan akhirnya pada tanggal 15.01.2019 dari dinas kesehatan pun melakukan tindakan fogging untuk mengendalikan penyebaran nyamuk aides aegepty.
Dan pada tanggal 19 .01.2019 pihak puskesmas memberikan penyuluhan kepada warga masyarakat untuk pentingnya mengetahui jenis nyamuk,cara pencegahan dan pengetahuan warga untuk sadar menjaga lingkungan.
Dan pada tanggal 22.01.2019 pihak dinas kesehatan melakukan fogging yang ke 2.Setelah itu masyarakat di padukuhan sudah mulai sadar akan arti pentingnya menjaga lingkungan demi kesehatan.Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Sekian pengalamn singkat tentang cara pencegahan penyakit DBD.
Komentar
Posting Komentar